RILIS INFO ■ Pelelangan di Danau Tempe menghasilkan pendapatan yang mengesankan, mencapai Rp 275 juta—melebihi target, target 2024 ini hanya Rp 260 juta.
Menurut Erman Asnawi M. Si., Kepala Dinas PKHP Kabupaten Soppeng, hasil ini mencerminkan adanya optimisme nelayan dan kesiapan perjuangan nelayan dalam menghadapi tantangan alam.
Erman Asnawi menjelaskan bahwa penawaran harga yang lebih rendah, hampir 50% dari sebelumnya, sebagai apresiasi pemkab kepada nelayan dan menyesuaikan kondisi elevasi air yang masih tinggi yang menghambat kemampuan nelayan untuk menangkap dengan efisien.
Meskipun demikian, para nelayan tetap berharap agar penurunan elevasi air danau mempermudah proses penangkapan, terutama dengan membuka bendung gerak di Wajo.
Dalam situasi air yang surut, ikan menjadi lebih mudah dipanen, dan ikan endemik memiliki peluang lebih baik untuk pembiakan.
Bahkan ketika danau mengering, wilayah seluas ribuan hektar ini dapat dimanfaatkan untuk penanaman palawija, memberikan berkah tambahan bagi masyarakat setempat.
Keberhasilan ini menunjukkan potensi danau sebagai sumber daya yang berharga, tidak hanya bagi nelayan tetapi juga untuk pertanian lokal.
Diharapkan, dengan pemantauan yang cermat dan dukungan yang terus-menerus, Danau Tempe dapat terus memberikan manfaat ekonomi dan ekologis yang berkelanjutan.
