RILIS INFO ■ Penggunaan anggaran media oleh Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Soppeng menjadi sorotan karena dinilai melanggar kesepakatan kontrak dengan sejumlah perusahaan media.
Pihak Diskominfo Soppeng dituduh tidak menghormati komitmen yang sebelumnya ditawarkan kepada perusahaan media. Langkah pengurangan anggaran media dilakukan tanpa klarifikasi kepada perusahaan media terlebih dahulu.
"Wartawan lokal Soppeng meminta agar anggaran media tidak selalu menjadi sasaran jika ada kepentingan dadakan. Kami juga butuh biaya untuk menjalani kehidupan, mengapa anggaran media selalu dipangkas?" kata sejumlah wartawan.
Kanar, Kadis Infokom Kabupaten Soppeng, dihadapkan pada puluhan wartawan lokal untuk dimintai tanggapan terkait masalah ini. Namun, dia dengan enteng menyatakan bahwa anggaran tidak mencukupi sehingga mereka hanya bisa melakukan pembagian secara merata. Bahkan, untuk bulan Desember, mereka melakukan pemotongan anggaran sebesar 50%.
Pemotongan anggaran ini terkait dengan acara Pattaungeng di Soppeng yang melibatkan wartawan TV. Akibatnya, anggaran media online harus dikurangi untuk pembayaran wartawan TV sekitar Rp. 22 juta.
Kanar juga mengakui adanya kesepakatan kontrak dengan media online bersama Kominfo senilai Rp. 1.000.000 per bulan, yakni untuk November hingga Desember. Setiap perusahaan media dimaksimalkan hingga 10 berita terkait dengan Pemkab Soppeng. Namun, untuk anggaran di bulan Desember, mereka terpaksa mengurangi hingga Rp. 500.000.
