RILIS INFO ■ Seorang Polisi berpangkat Bripka bernama Nurmansyah (35) dikenal sebagai sosok yang aktif dalam kegiatan sosial.
Bripka Nurmansyah SH yang bertugas di satuan Brimob Polda Sulsel ini diam-diam mendirikan rumah singgah untuk masyarakat yang kurang mampu yang membutuhkan tempat tinggal di Kota Makassar saat berobat di rumah sakit.
Saat dikonfirmasi, Bripka Nurmansyah, S.H mengungkap jika ia telah mendirikan rumah singgah di dua tempat di kota Makassar untuk masyarakat yang butuh tempat tinggal sementara selama berobat di Makassar.
"Rumah singgah pertama yaitu di BTP Blok B jalan Kesejahteraan Timur II RT 001 RW 008, No. 256 Kelurahan Tamalanrea, Kecamatan Tamalanrea dan rumah singgah kedua berada Komplek Bung Permai blok Anno. 17 Tamalanrea Jaya, Kecamatan Tamalanrea, Kota Makassar,"ungkap Bripka Nurmansyah, SH Minggu (19/11/23).
Pria kelahiran Pekka Pao, Desa Lipukasi, Kecamatan Tanete Rilau, Kabupaten Barru ini sudah 3 tahun lebih mendirikan rumah singgah.
Mereka menyiapkan tempat tinggal untuk para pasien dan keluarga pasien dari luar Kota Makassar selama menjalankan perawatan dirumah sakit.
Nurmansyah membeberkan jika ia mendirikan rumah singgah tersebut berawal dari ke prihatinannya terhadap masyarakat (pasien) dari daerah yang kesulitan tempat tinggal saat berobat di kota Makassar.
"Melihat banyaknya pasien yang terlantar di rumah sakit tidak memiliki biaya untuk menyewa kos atau penginapan. Dan banyaknya masyarakat yang juga tidak mau dirujuk dari rumah sakit daerah karena alasan tempat tinggal dan biaya hidup selama berobat jalan di Makassar. Disinilah kita hadir bersama untuk menyiapkan rumah singgah,"kata Nurman sapaanya
Alhamdulillah rumah singgah sigap menyiapkan fasilitas mobil ambulance yang siap siaga 1x24 jam untuk mengantar jemput saat pasien berobat, makan gratis, serta kami menyiapkan pendampingan pasien yang belum mengetahui alur pengobatan dirumah sakit."jelasnya lebih lanjut.
Untuk waktu tinggal selama di rumah singgah, Bripka Nurman mengaku tidak membatasi pasien dan keluarga pasien tinggal di rumah singgah tersebut.
"Kami tidak membatasinya. Intinya mereka bisa tinggal sampai dokter yang menangani pasien tersebut memberikan rujukan balik,"ungkapnya.
Iya katanya, jika sudah banyak pasien yang merasakan manfaat dari rumah singgah tersebut, salah satunya pasien terjauh kami dari Papua
"Pasien kami yang paling jauh dari Kabupaten Asmat Papua. Dan pasien yang paling dekat dari Gowa."terangnya.
Alhamdulillah banyak suka dukanya yang kami hadapi, yang paling sedih kalau kami sudah berusaha mendampingi tiap hari tapi Allah SWT berkehendak lain, seperti menjemput pasien untuk membawanya ke rumah sakit, namun dalam perjalanan justru meninggal dunia" imbuhnya.
Bripka Nurman mengaku, selain menyisikan gajinya setiap bulan, biaya yang digunakan untuk menyediakan rumah singgah, ambulance dan biaya makan dan minum pasien juga bersumber dari komandan dan bantuan teman teman seangkatan serta bantuan dari orang-orang baik donatur hebat.
Untuk menjalankan dan mengurus semua keperluan di rumah singgah, Bripka Nurmansyah dan teman relawannya membuat komunitas yang bernama Sahabat NTS Peduli.
"Komunikasi Sabahat NTS ini berdiri sejak tahun 2017 lalu. Alhamdulillah, di komunitas ini kami juga punya program, sedekah beras/sembako ke anak yatim dan pondok tahfidz, kami juga sering membagikan Al-Qur'an yang nama programnya tebar Al-Qur'an, berbagi air ke masjid2 tiap hari jum'at dan peduli bencana "tutup Bripka Nurman.